Puluhan jurnalis yang tergabung dalam sejumlah organisasi kewartawanan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menggelar deklarasi anti hoaks. Deklarasi tersebut sebagai bentuk gerakan moral para awak media yang bertugas di Loteng, untuk terus melawan hoaks. Terutama menjelang gelaran Pemilihan Umum (pemilu) 2024 mendatang. Guna mendukung terwujudkan Pemilu 2024 yang damai, berintegritas serta aman.
Pengucapan deklarasi dipimpin langsung Wabup Loteng, Dr. H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si, disaksikan perwakilan KPU Loteng, bertempat di Lombok Garden, Mataram, Sabtu (9/12) malam kemarin. Sebelum itu, pada kegiatan yang diinisiasi Persatuan Wartawan Lombok Tengah (PWLT) serta Forum Wartawan Lombok Tengah (FWLT) tersebut, para jurnalis Loteng mendapat pembekalan terkait undang-undang ITE serta penguatan kapasitas oleh kepolisian, pemerintah daerah serta dari KPU Loteng.
“Ini langkah yang patut di apresiasi. Bahwa, melawan hoaks bukan soal mudah. Butuh komitmen serta sinergi semua pihak. Tidak terkecuali para jurnalis. Justru diharapkan bisa menjadi yang terdepan dalam upaya melawan hoaks. Apalagi dimomen jelang pemilu seperti sekarang. Perang melawan hoaks harus lebih massif lagi, ” terang Wabup Loteng, Dr. H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si.
Agar bisa maksimal dalam menjalankan peran melawan hoaks, peningkatan dan penguatan kapasitas jurnalis menjadi satu hal yang mutlak dilakukan. Sehingga para jurnalis, khususnya di Loteng terus didorong untuk tidak berhenti meningkatkan kompetensinya. Agar bisa menjalankan peran serta fungsi secara optimal di masa yang akan datang.
Hal senada juga disampaikan Komisioner KPU Loteng, Adnan Muksin. Menurutnya, peredaran berita hoaks jadi salah satu tantangan yang harus dijawab. Termasuk kaitanya dengan pemilu. Karena keberadaan hoaks itu juga jadi ancaman dalam upaya mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai. Maka peran serta kalangan jurnalis sangatlah diharapkan.
“Berita-berita berkualitas yang dihasilkan para jurnalis bisa menjadi penyeimbangan terhadap kemunculan berita hoaks yang banyak beredar ditengah masyarakat. Terutama melalui media social. Maka kualitas jurnalis juga harus terus ditingkatkan, ” imbuhnya.
Tidak kalah penting, keberadaan para jurnalis juga diharapkan bisa membantu membangun pemahaman politik yang baik. Baik secara langsung oleh jurnalis itu sendiri atau secara tidak langsung melalui pemberitaan-pemberitaan yang berkualitas. “Deklarasi anti hoaks ini, merupakan bentuk perlawanan moral para jurnalis Loteng terhadap hoaks yang sudah sangat meresahkan. Terutama menjelang pemilu seperti sekarang ini, ” tandas Ketua FWLT, Ahmad Said. (LS).